Stasiun Jember

Stasiun Jember merupakan pusat dari Daerah Operasi (DAOP) 9 Jember yang mengatur stasiun dari Pasuruan hingga Banyuwangi dan dilintasi kereta api jurusan Yogyakarta, Purwokerto, Jombang, Surabaya, Probolinggo, Lumajang, dan Banyuwangi. Jalur kereta api di Jember dan sekitarnya dibuka oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) pada tahun 1897 terutama untuk kebutuhan pengangkutan komoditas hasil perkebunan khususnya gula, tembakau dan karet di sekitar Jember ke pelabuhan Panarukan, yang akan diteruskan ke Rotterdam.

Bangunan Stasiun Jember yang berdiri saat ini merupakan bangunan yang relatif baru sebagai hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KA. Meskipun demikian bentuknya tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad 20 yaitu terdiri dari sebuah masa bangunan tunggal sederhana yang memanjang dengan perletakan ruang-ruang secara linier yang sejajar dengan rel sehingga disebut sebagai stasiun satu sisi.

Emplasemen terdiri dari dua peron dan dua jalur sepur dimana antara jalur dipisabkan oleh peron tambahan yang juga diberi kanopi baru. Terdapat perbedaan karakter peron yang cukup menonjol pada stasiun ini dimana peron pertama yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan bentuk konstruksi konsol seperti payung. Sedangkan peron kedua yang terpisah berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk V yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja.

Bahan bangunan diekspos dalam bentuk modern, memperlihatkan kekuatan baja praktis untuk menopang atap yang lebar sesuai kebutuhan ruang terutama dalam hal mengantisipasi iklim. Perbedaan itu diperkuat dengan penggunaan warna yang berbeda yaitu putih dan abu – abu pada emplasemen bangunan utama, sedangkan peron tambahan menggunakan warna asli dan kolom yang dicat dengan warna orange kontras serta lantai yang lebih tinggi.